![buah anggur](https://bengkeltip.files.wordpress.com/2013/01/buah-anggur.jpg?w=379&h=284)
SEJARAH SINGKAT
Anggur merupakan tanaman buah berupa perrdu yang merambat. Anggur
berasal dari Armenia, tetapi budidaya anggur sudah dikembangkan di Timur
Tengah sejak 4000 SM. Sedangkan teknologi pengolahan anggur menjadi
wine pertama kali dikembangkan orang Mesir pada 2500 SM. Dari Mesir
budidaya dan teknologi pengolahan anggur masuk ke Yunani dan menyebar ke
daerah Laut Hitam sampai Spanyol, Jerman, Prancis dan Austria. Sejalan
dengan perjalanan Columbus anggur dari asalnya ini mulai menyebar ke
Mexico, Amerika Selatan, Afrika selatan, Asia termasuk Indonesia dan
Australia. Penyebaran ini juga menjadikan Anggur punya beberapa sebutan
seperti Grape di Eropa dan Amerika, orang China menyebut Putao dan di
Indonesia disebut anggur.
2. JENIS TANAMAN
Anggur termasuk tanaman marga Vitis. Tidak semua jenis dari marga ini
dapat dimakan, yang bisa dimakan hanya dua jenis yaitu Vitis vinifera
dan Vitis labrusca.
Tanaman anggur jenis Vitis vinifera mempunyai ciri:
- Kulit tipis, rasa manis dan segar.
- Kemampuan tumbuh dari dataran rendah hingga 300 m dari permukaan laut beriklim kering.
- Termasuk jenis ini adalah Gros Colman, Probolinggo Biru dan Putih, Situbondo Kuning, Alphonso Lavalle dan Golden Champion.
Tanaman anggur jenis Vitis labrusca mempunya ciri:
- Kulit tebal, rasa masam dan kurang segar.
- Kemampuan tumbuh dari dataran rendah hingga 900 m dpl.
- Termasuk jenis ini adalah Brilliant, Delaware, Carman, Beacon dan Isabella.
Dari kedua jenis ini yang banyak dikembangkan di Indonesia dan
direkomendasi oleh Departemen Pertanian sebagai jenis unggul adalah
jenis Vitis vinifera dari varietas Anggur Probolinggo Biru dan Alphonso
Lavalle. Namun ada juga yang dianjurkan ditanam antara lain Gross
Collman, Probolinggo Putih, Isabella, Delaware, Chifung dan Australia.
3. MANFAAT TANAMAN
Anggur dimanfaatkan sebagai buah segar maupun untuk diolah sebagai
jadi produk lain seperti minuman fermentasi hasil perasan anggur yang
mengandung alkohol biasa disebut Wine, dikeringkan menjadi kismis dan
untuk keperluan industri selai dan jeli.
4. SENTRA PENANAMAN
Di Indonesia sentra anggur terdapat di Jawa Timur (Probolinggo, Pasuruan, Situbondo), Bali dan Kupang (NTT).
5. SYARAT TUMBUH
5.1. Iklim
- Tanaman anggur dapat tumbuh baik di daerah dataran rendah, terutama
di tepi-tepi pantai, dengan musim kemarau panjang berkisar 4-7 bulan.
- Angin yang terlalu kencang kurang baik bagi anggur.
- Curah hujan rata-rata 800 mm per tahun. Dan keadaan hujan yang terus
menerus dapat merusak premordia/ bakal perbungaan yaitu tengah
berlangsung serta dapat menimbulkan serangan hama dan penyakit.
- Sebaiknya sinar matahari yang banyak/udara kering sangat baik bagi pertumbuhan vegetatif dan pembuahannya.
- Suhu rata-rata maksimal siang hari 31 derajat C dan suhu rata-rata
minimal malam hari 23 derajat C dengan kelembaban udara 75-80 %.
5.2. Media Tanam
- Tanah yang baik untuk tanaman anggur adalah mengandung pasir,
lempung berpasir, subur dan gembur, banyak mengandung humus dan hara
yang dibutuhkan.
- Derajat keasaman tanah yang cocok untuk budidaya anggur adalah 7 (netral).
5.3. Ketinggian Tempat
Anggur akan tumbuh baik bila ditanam antara 5-1000 m dpl atau di
daerah dataran rendah. Perbedaan ketinggian akan mempengaruhi
pertumbuhan dan
perkembangannya. Jenis Vitis vinifera menghendaki ketinggian 1-300 m
dpl. Jenis Vitis labrusca menghendaki ketinggian 1-800 m dpl.
6. PEDOMAN BUDIDAYA
6.1. Pembibitan
1) Pengadaan Benih
Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara generatif (biji) dan
vegetatif (cangkok, stek cabang, stek mata, penyambungan). Perbanyakan
tanaman yang paling efektif anggur adalah dengan menggunakan stek. Bibit
stek yang baik adalah :
- a) Panjang stek sekitar 25 cm terdiri atas 2-3 ruas dan diambil dari pohon induk yang sudah berumur di atas satu tahun.
- b) Bentuknya bulat berukuran sekitar 1 cm.
- c) Kulitnya berwarna coklat muda dan cerah dengan bagian bawah kulit telah hijau, berair dan bebas dari noda-noda hitam.
- d) Mata tunas sehat berukuran besar dan tampak padat. Mata tunas
yang tidak sehat ukurannya kecil dan ujungnya tampak memutih seperti
kapuk.
2) Teknik Penyemaian Benih
Cara generatif bibit disemai di tempat yang telah disediakan. Cara vegetatif (stek) yaitu :
- a) Pembibitan dikerjakan dengan menyemaikan lebih dulu dalam pot /keranjang sempai kira-kira selama 5 hari
- b) Setelah itu dipindah ke media semai berupa campuran tanah, pupuk
kandang dan pasir dengan perbandingan 1:1:1. Media semai ini berupa
polybag/keranjang yang lebih besar dari tempat awal.
3) Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
- a) Selama di persemaian selalu disiram dan jangan sampai tergenang.
- b) Penyemaian bibit di tempat teduh dan lembab selama sekitar 2 bulan.
4) Pemindahan Bibit
- a) Sekitar 2 bulan tersebut bibit sudah tumbuh dan berakar banyak
siap untuk dipindah ke lapangan dengan memilih yang segar dan sehat
kondisinya.
- b) Penanaman dilakukan di awal musim kemarau/saat panas tertinggi.
6.2. Pengolahan Media Tanam
1) Persiapan
Persiapan yang perlu dilakukan adalah:
- a) Menentukan lokasi penanaman.
- b) Menentukan luas areal tanam.
- c) Mengatur jarak tanam.
- d) Membuat lubang tanam.
- e) Menentukan dosis pupuk kandang yang diperlukan.
2) Pembukaan Lahan
Lahan yang digunakan dibersihkan dan tidak terlindung dari sinar
matahari. Pencangkulan untuk pembuatan lubang tanam dilakukan setelah
ada pengaturan jarak tanam yang sesuai dengan ukuran 60 x 60 x 60 cm.
Lubang dibiarkan terkena sinar matahari selama 2-4 minggu.
3) Pengapuran
Pengapuran hanya dilakukan bila pH tanah rendah/terlalu asam.
4) Pemupukan
Setelah 2-4 minggu lubang tanam diisi pupuk kandang, pasir dan tanah dengan perbandingan 2:1:1.
6.3. Teknik Penanaman
1) Penentuan Pola Tanam
Tanaman anggur merupakan tanaman monokultur. Pengaturan jarak tanam
penting diperhatikan dan juga sesuai dengan larikan karena arah
datangnya angin
sangat besar pengaruhnya. Jarak tanam bisa diatur dengan pola: 3 x 3
m, 4 x 4 m, 3 x 5 m, 3 x 4 m, 4 x 5 m, 4 x 5 m, 3 x 5 m dan 4 x 6 m
Jarak tanam mempengaruhi jumlah tanaman persatuan luas :
- a) 3 x 3 m untuk 1 Ha = 1.111 pohon
- b) 3 x 4 m untuk 1 Ha = 833 pohon
- c) 3 x 5 m untuk 1 Ha = 666 pohon
- d) 4 x 4 m untuk 1 Ha = 625 pohon
- e) 4 x 5 m untuk 1 Ha = 500 pohon
- f) 4 x 6 m untuk 1 Ha = 416 pohon
2) Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam yang diperlukan berukuran 60 x 60 x 60 cm yang
disesuaikan dengan jarak tanam, isi lubang berupa campuran tanah, pasir
dan pupuk kandang
dengan perbandingan 1:1:1 atau 1:1:2.
3) Cara Penanaman
Penanaman bibit anggur terbaik pada saat musim kemarau, sekitar Juni
dan Juli. Setiap tanaman perlu lahan 20 m² termasuk para-paranya yang
harus dipersiapkan sebelum tanamannya tumbuh. Para-para ini berguna
untuk merayapkan batang dan cabangnya secara mendatar pada ketinggian 2
m. Setiap tanaman juga diberi ajir bambu untuk titian setelah bibit
ditanam, agar pertumbuhannya dapat menjalar ke atas menuju para-para.
6.4. Pemeliharaan Tanaman
1) Penyulaman dan Penjarangan
Penyulaman hanya dilakukan bila terdapat tanaman yang tidak
sehat/mati. Pengontrolan dilakukan rutin bersamaan saat penyiraman
karena anggur perlu perhatian kontinyu. Penjarangan buah sangat penting
karena buah yang terlalu rapat justru merusak perkembangan buah dan
menurunkan kualitas buah. Dalam penjarangan buah-buah yang perlu dibuang
adalah:
- yang bertangkai panjang;
- tidak sempurna bentuknya;
- buah yang ada di sebelah dalam;
- buah yang terbentuk tanpa adanya persarian.
Penjarangan dilakukan dalam dua tahap, tahap satu saat umur satu
bulan setelah pembungaan dan buah masih pentil, tahap dua dilakukan dua
minggu setelah tahap satu dan buah sebesar biji jagung. Untuk menjaga
kualitas buah, juga perlu dilakukan pembrongsongan (pembungkusan) buah.
Pembungkusan dilakukan bila dalam satu dompol buah sudah ada dua atau
tiga buah yang masak. Bahan yang umum dipakai bungkus adal kertas semen
dan kertas koran.
2) Penyiangan
Penyiangan dilakukan bila terdapat tanaman pengganggu sekitar tanaman anggur.
3) Perempalan
a) Perempalan bentuk pada anggur dilakukan mulai tanam sampai umur 1
tahun, bertujuan untuk mendapat pertumbuhan yang baik, dengan cara
membuang
tunas yang tidak perlu dan membiarkan satu tunas yang baik sebagai batang pokok.
b) Perempalan untuk pembuahan dilakukan setelah anggur berumur 1
tahun. Sebelum perempalan diperiksa dahulu dengan memotong ujung salah
satu cabang, bila meneteskan air perempalan dilaksanakan, tetapi bila
tidak harus ditunda. Perempalan dilakukan dengan memotong
ranting-ranting, dengan meninggalkan 2-4 mata tunas dan semua daun
dibuang sehingga tanaman jadi gundul. Dalam 1 tahun dilakukan 3 kali
perempalan:
- Tahap I : Maret-April, 90-110 hari
- Tahap II : Juli-Agustus, 90-110 hari
- Tahap III : Nov-Des, tahap ini sering gagal
Perempalan antara bulan November-Desember, tidak memperoleh hasil.
Tujuannya hanya untuk memelihara tingkat kesuburan tanaman sampai musim
hujan berakhir dan tanaman tidak rusak.
4) Pemupukan
Ada dua masa pemupukan:
a) Pemupukan tanaman muda (0-1 tahun)
- Umur 0-3 bulan, 10 gram urea, interval 10 hari
- Umur 3-6 bulan, 15 gram urea, interval 15 hari
- Umur 6-12 bulan, 50 gram urea
Cara pemberian dengan membuat larikan melingkar sekeliling tanaman diameter 10-20 cm sedalam 5 cm.
b) Pemupukan tanaman dewasa (1-seterusnya)
- Umur 21 hari sebelum perempalan, 5 kaleng pupuk kandang
- Umur 11 hari sebelum perempalan, 80 gram TSP/100 gram ZK
- Umur 7 hari sebelum perempalan, 100 gram urea
Pupuk kandang diberikan sekali setahun, tahun kedua dosis dinaikkan
jadi 10 kaleng. Pupuk buatan dinaikkan dosisnya urea 600 gram, TSP 300
gram, ZK 450 gram. Cara pemberian dengan pembuatan larikan sekitar
tanaman dengan diameter 1,5 m.
5) Pengairan dan Penyiraman
Yang perlu diperhatikan adalah:
- a) Anggur tidak tahan pada air yang tergenang.
- b) Anggur butuh pengairan yang harus dilakukan mulai tanam sampai pemangkasan.
- c) Menjelang pemangkasan, 3-4 minggu sebelumnya pemberian air harus dihentikan.
- d) Setelah masa pemangkasan, 2-3 hari sebelumnya diberi air kembali sampai ujung ranting mengeluarkan air.
- e) Pemberian dilakukan sampai buahnya hampir masak, setelah mulai
tua pemberian air dihentikan supaya buah tidak pecah dan busuk.
6) Waktu Penyemprotan Pestisida
Penyemprotan insektisida dilakukan sebagai pencegahan terhadap hama
yang mengganggu pada anggur. Penyemprotan harus dihentikan 15 hari
sebelum panen. Khusus untuk hama Phyiloxera Vitifolia digunakan
insektisida Furadan 3G/Temik 1 OG.
7) Pengaturan Bunga
Setelah dua minggu pemangkasan pembuahan, cabang tersier yang baru
tumbuh mengeluarkan sulur-sulur pembentukan bunga yang keluar dari mata
ke 3, 4 dan 5. Bila ada cabang tersier yang tidak mengeluarkan sulur
dapat diadakan pemotongan dengan meninggalkan 3 mata bertujuan untuk
merangsang pertumbuhan sulur. Cabang tersier yang baru muncul disisakan
satu sulur saja, agar menghasilkan dompol bunga yang besar dan buahnya
bisa bermutu tinggi.
7. HAMA DAN PENYAKIT
7.1. Hama
1) Phylloxera Vitifolia
Menyerang tanaman anggur baik muda maupun tua berakibat anggur jadi
kering dan mati. Yang diserang adalah daun dan akar tanaman secara
langsung. Gejala umum pada daun terbentuk bisul-bisul kecil dan akar
membengkak seperti kutil. Hama ini menetap di bawah kulit batang yang
terkelupas dan dalam jaringan akar.
2) Kumbang Apogonia destructor
Bentuk kumbang kecil dan warna hitam mengkilat. Menyerang daun anggur
pada malam hari dan kumbang ini mudah tertarik oleh sinar lampu.
3) Wereng daun
Serangan wereng ini menyebabkan daun anggur berbintik putih, kemudian menjadi kuning coklat dan gugur.
4) Kutu putih
Dapat menyebabkan pucuk/tunas menjadi kerdil.
5) Ulat daun
Menyerang daun untuk dijadikan makanannya.
6) Rayap
Serangan yang paling parah bila menggerogoti akar tanaman yang masih muda sehingga membuat jadi layu dan akhirnya mati.
7) Burung, kalong, bajing dan musang
Menyerang buah yang mulai masak untuk dijadikan makanannya.
Cara untuk memberantas hama anggur dilakukan dengan menyemprotkan
insektisida pada bagian yang terkena serangan. Penyemprotan dilakukan
secara rutin dan dihentikan menjelang masa petik. Khusus hama Phyloxera
vitifolia dilakukan dengan menyiramkan insektisida di sekeliling
tanaman. Penyiraman bisa dilakukan sebelum tanam, setelah tanam/setelah
panen. Sedangkan untuk menanggulangi hama dari hewan besar dapat memakai
jebakan.
7.2. Penyakit
1) Downy Mildew (jamur)
Gejalanya daun nampak kuning bagian bawah terlihat ada tepung warna
putih-kuning. Daun, bunga maupun tandan muda bisa mati bila terkena
penyakit ini terutama saat musim penghujan atau kelembaban yang tinggi.
2) Powdery Mildew
Pada permukaan daun terdapat bedak tipis putih kelabu. Menyerang
pucuk, bunga dan buah muda bahkan dapat merusak ranting sehingga jadi
kerdil dan rusak.
3) Penyakit busuk hitam
Menyebabkan buah jadi keriput, busuk dan gugur.
4) Phakospora Vitis
Daun sebelah bawah tertutup tepung berwarna orange (massa sporanya).
5) Peronospora
Bila udara terlalu lembab jamur ini menyerang daun anggur dan dapat
dikenali karena spora berwarna kuning di bawah daun. Untuk memberantas
penyakit anggur dilakukan dengan menyemprotkan fungisida dengan waktu a
sebelum masa berbunga, setelah berbunga dan 8-12 hari sesudah
penyemprotan kedua setelah berbunga. Sedang untuk penyakit busuk hitam
penyemprotan dilakukan sebelum masa berbunga, saat berbunga dan 2 minggu
sebelum masa petik.
8. PANEN
8.1. Ciri dan Umur Panen
Umur panen anggur tergantung jenis yang ditanam, iklim dan tinggi
tempat. Untuk daerah rendah umur buah 90-100 hari setelah pangkas,
daerah dataran tinggi umur buah antara 105–110 hari. Tingkat kemasakan
buah yang baik untuk dipanen adalah warna dalam satu tandan telah rata,
butir buah mudah lepas dari tandan dan keadaan buah kenyal serta lunak.
8.2. Cara Panen
Cara panen dilakukan dalam cuaca yang cerah dan di pagi hari dengan
pemetikan yang hati-hati (jangan sampai bedak hilang). Hasil pemetikan
dimasukkan keranjang/dos karton diusahakan penempatannya tidak menumpuk,
agar buah yang terletak di bawah tidak rusak dan pecah.
8.3. Periode Panen
Tanaman anggur dalam satu tahun mengalami dua kali panen.
8.4. Prakiraan Produksi
Dari areal tanaman anggur 1 ha dengan rasio jarak tanam 4 x 5, jumlah
tanaman 500 batang dengan hasil panen per tahun rata-rata 7.500 kg
anggur.
9. PASCAPANEN
9.1. Pengumpulan
Pengumpulan anggur tidak boleh ditumpuk karena dapat merusak buah di
bawahnya. Hal yang penting bedak yang terdapat pada anggur dijaga agar
tidak hilang.
9.2. Penyortiran dan Penggolongan
Penyortiran dilakukan dengan menyingkirkan buah yang rusak dan buah
yang masih terlalu muda dalam satu dompolan. Kemudian anggur digolongkan
menurut ukuran dompolan dan keseragaman besar buah.
9.3. Penyimpanan
Cara terbaik dalam penyimpanan adalah dengan memasukkan dalam ruang
pendingin untuk mengurangi penguapan, tetapi cara yang mudah, ringkas
dan kapasitas penyimpanan besar adalah dengan menggantung anggur untuk
diangin-anginkan dalam ruang yang sejuk.
9.4. Pengemasan dan Pengangkutan
Cara menggunakan keranjang bambu dilapisi kertas koran. cara ini
kurang baik karena banyak buah yang rusak. Cara terbaik dengan
menggunakan kotak kayu yang diisi dengan serbuk gergaji sehingga
kerusakan buah dapat ditekan saat pengangkutan.
sumber:https://bengkeltip.wordpress.com/2013/01/11/budidaya-tanaman-anggur/